MENGENALI MINAT DEMI SUKSESNYA KARIR
Mengenali minat kita sejak dini amat
membantu usaha kita meniti karier sehingga kelak karier yang kita jalani
benar-benaar sesuai dengan minat kita. Dengan demikian kita bisa menjalani
karier dengan nikmat enjoy, tanpa tekanan, karena yang kita rencanakan, kita
laksanakan , yang kita kembangkan
semuanya seuai dengan minat yang ada pada diri kita
Pengertian Minat
John holand seorang psikolog kenamaan mendefinisikan minat
sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi
indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi
untuk mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya
minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan
ditekuni dan dikembangkan.
Minat adalah seberapa besar seseorang merasa
suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah
dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi
keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan
keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih
menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi
Spesifikasi
minat dapat dibedakan menjadi:
- Minat pribadi (personal interest),
yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi ditujukan
pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat pada olah
raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).
- Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan
oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal,
informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi.
- Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila
seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu kegiatan (value of
activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.
Minat ada 2 bidang yaitu:
1. Minat bidang akademis,
minat ini erat hubungannya dengan masalah
Sekolah misalnya :
-
Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
-
Mata pelajaran apa yang anda senangi
2.Minat bidang pekerjaan
, minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita.
Misalnya :
Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam
kegiatan yang ia lakukan, senang
belajar kelompok untuk
melatih mengungkapkan / mengutarakan
pendapat, senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya.
Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan
terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari
dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan
dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
Minat
adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya
akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif
dan ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus
SMP berminat melanjutkan sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif.
Minat bisa
dikategorikan dalam 12 Jenis
antara lain :
1. Mechanical :
Minat terhadap aktivitas yang
berhubungan dengan mesin, atal-alaty, perkakas
dan daya mekanik , contohnya menjadi
mInsinyur Sipil ,montir
2. Out Door :
Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau
pekerjaan yang berhubungan dengan hal – hal rutin di
luar , seperti Nelayan,
Sopir, Bertani di
sawah, pesepakbola dll.
3. Medical : Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan
pengobatan, mengurangi akibat
umumnya. Contohnya dokter,ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dan
laiin.
4. Praktical :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang
bisa
dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan ,
ahli bangunan.
5. Clarical : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan
dengan tugas-tugas rutin yang memerlukan
ketelitian dan ketepatan dalam
perhitungan, contohnya manager bank, sekertaris perusahaan, pegawai.
6. Social Service: Minat terhadap aktivitas yang berkaitan
dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong, membimbing dan menasehati,
keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide.
7. Musical :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan,
mendengarkan, bernyanyi atau membaca
sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap musik , contohnya pemain musik, komponis ,
guru musik, penikmat musik.
8. Laterarary : Minat
terhadap aktivitas yang berkaitan dengan
buku-buku, kegiatan membaca,
mengarang, contohnya wartawan,
pengarang, penyair, penulis scenario drama/ film/sinetron.
9. Aesthetic :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni
dan menciptakan sesuai yang bernilai seni. Contohnya seniman, artik, arsitek,
perancang .
10. Personal Contact: Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi,
membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak
dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor,
motivator, broker.
11. Scientific: Minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan
experiment, kimia dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli
biologi dll.
12. Computational: Minat yang berkaitan dengan angka-angka,
seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir.
Nah dari paparan itu kita bisa
mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam
kategori
yang mana ya? Kategori pertama kah? Atau
kedua kah? Atau ketiga kah? Atau yang
lain.
Bagaimana kita bisa
tahu minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan. Seperti halnya
bakat ,
minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan kenginan kuat kita
terhadap
suatu
bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita, itulah minat kita.
Sementara
secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat
sesorang
adalah dengantes minat. Tes ini tersusun dalam bentk seperangkat alat ukur yang
telah diuji kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya sangat kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil
tes minat itu akan tergambar secara ilmiah minat kita kemudian masuk kategori apa. Kemudian dari
hasil itu kita mendapat saran sebaiknya aktivitas apa yang harus kita tekuni
agar sukses karier di masa depan kita.
Kalau
sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah memberi ruang agar minat itu
mendapatkan
kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai sehingga akan
menghasilkan
suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita.
Memadukan Bakat dan Minat
Jika ternyata minat sudah kita ketahui,
demikian juga dengan bakat kita maka
langkah selanjutnya adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang
tepat, usaha keras, terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya.
Langkah konkritnya misalnya, ketika sekarang kita kelas 9 SLTP maka dari hasil
tes psikologi dan pemahaman diri kita mempunyai bakat dan minat di bidang
tertentu maka kita bisa merumuskan studi lanjut yang seharusnyakita tempuh,
aktivitas yang kita tekuni dan lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang
bisa mendukung, teman pergaulan yang menyokong dan sebagainya.
Dimana kita bisa mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan
minat kita, kemana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan
bakat dan minat kita, Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat
kita? Jawabnya, ada banyak alternatif
untuk itu, antara lain dengan masuk klub sesuai dengan bakat minatnya, misalnya
yang bakat minatnya, umpamanya masuk klub olahraga, klub musik, klub drama,
klub teknologi dan sebagainya.
Kemudian kita juga bisa berkonsultasi
dengan konselor sekolah, kepada nara sumber orang-orang sukses di bidangnya
sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan minatnya juga
bisa menjadi pendukung suksesnya perkembangan bakat minat kita. Mereka akan
bisa menjadi teman yang asyik untuk bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan
aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan atau
jarak dsiantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber energi
yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka
bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan sebagai
untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian
hasilnya.
Yang tak kalah pentingnya adalah
dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat dengan kita , yang
melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan
dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik” yang sebisa mungkin kita hindari karena akan
menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam
hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka
basket karena merasa itulah bakat dfan minatnya, sementara orang tuanya melihat
anak ini dengan “mengatasnamakan’
mengembangkan basketnya kemudia n berkonflik dengan orang tua berkepanjangan
sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan orang tuanya sampai
menganggap orang tuanya sebagai” penghambat
kariernya”. Padahal sebenarnya yang dimaksud orang tuanya bukan begitu ,
silakan berlatih dan bermain basket ,
tetapi jangan sampai meninggalkan belajar,
meninggalkan sholat, apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam tanpa
sepengetahuan orang tua. Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat seperti
itu den gan harapan agar anaknya menjadi
sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua. Tak ada ceritanya orang
yang durhaka kepada orang tua bisa
berbahagia hidupnya. Bukankah kita ingin hidup berbahagia? Bukankah tujuan
akhir dari berkembangnya bakat, minat dan suksesnya karier kita itu
sesungguhnya bertujuan untuk tercapainya hidup
bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu yakin bahwa orang tua tak
punya pengaruh apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan kita? Mari kita
renungkan bersama.
Komentar
Posting Komentar